SURABAYA – Persaingan dunia usaha makin lama makin ketat. Dibutuhkan ketekunan dan jiwa entrepreneurship tinggi untuk dapat bertahan dan berkembang. Kedua karakter itu mutlak dimiliki para lulusan perguruan tinggi (PT) yang akan bergelut di dunia bisnis.
Pentingnya jiwa entrepreneurship dan semangat mengembangkan usaha mendorong Universitas Ciputra (UC) menggelar pameran tugas akhir (TA) mahasiswanya. Karya TA mahasiswa ini berupa bidang usaha sesuai program studi (prodi). Pameran yang diikuti tiga prodi dari fakultas teknologi dan desain ini digelar di atrium Galaxy Mall. Tiga program studi yang terbagi dalam tiga stan pameran itu di antaranya teknologi informasi, arsitektur interior, dan desain komunikasi visual (DKV).
Setidaknya ada 50 buah karya TA yang dipamerkan. Dari prodi arsitektur Interior tiga buah, teknologi informasi 15 buah, dan desain komunikasi visual 32 buah. Para mahasiswa menampilkan karya-karya yang belum banyak terdapat di pasaran. Di stan pameran arsitektur interior, misalnya, salah satu mahasiswa bernama Livia Tanzil mempromosikan industri yang diberi nama Ku-Ka. Industri ini bergerak pada pengolahan kayu dan berkualitas baik. Produk-produk Ku-Ka berupa kayu furniture dan beragam aksesori.
Di stan DKV, puluhan karya mahasiswa yang menarik dan unik terpajang dengan rapi. Selain karya, mahasiswa juga membuat satu buku yang berisi tentang proses dan tujuan dari pembuatan karya tersebut. Kemudian, dalam buku itu juga mengurai tentang peluang bisnis dari karya itu.
Karya mahasiswa ini di antaranya, hetro qmunikate, hasil kreasi Stefany Rahardjo. Hetro qmunikate merupakan perusahaan periklanan. Ada juga d’art, karya Santy Kumalasari. d’art adalah sebuah perusahaan yang merancang desain alat makan yang berbahan dari kertas.
Peserta dari prodi DKV salah satunya adalah Christian Cahyadi. Mahasiswa berusia 25 tahun ini memberi judul karya dengan nama Perancangan Buku Universitas Ciputra (UC) Melalui Media Fotografi. Dia menuturkan, selama ini buku panduan banyak yang berisi tentang demografi suatu daerah. Namun, kali ini dia ingin memperkenalkan kampus UC dengan segala suasananya, tentunya dalam bingkai foto. Butuh waktu selama empat bulan untuk menyelesaikan karya ini. ”Yang saya jepret mulai dari struktur bangunan, kegiatan di dalam kelas hingga suasana kampus,” paparnya.
Peserta lain, Roy Ardianto Wibowo memamerkan karyanya yang diberi label Kisah Para Pahlawan Three Kingdom dalam Perancangan Digital Graphic Novel. Roy memaparkan, karyanya ini berupa komik yang dibaca melalui layar monitor. Kelebihan dari komik ini, gambar-gambar yang ada dalam komik bisa bergerak. Ditambah lagi dengan backsound yang mengiringi tiap adegan. Namun, percakapan antarpemeran, masih menggunakan bacaan seperti komik pada umumnya. ”Sebenarnya, komik seperti ini (dibaca lewat layar monitor) sudah lama ada. Namun, tidak begitu laku karena belum banyak yang punya komputer atau laptop. Nah, saya ingin menghidupkan lagi,” ungkapnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknologi dan Desain UC Freddy H Istanto di sela-sela pameran menuturkan, kegiatan ini baru digelar pertama kalinya oleh UC. Tujuannya, mereka ingin menunjukkan bahwa mahasiswa tidak hanya bisa menghasilkan karya, tapi juga membangun usaha. ”Selain karya, kami juga mendidik mahasiswa untuk memiliki jiwa entrepreneurship,” urainya.
Pria berkacamata ini menandaskan, pameran yang digelar mulai hingga 29 Agustus mendatang ini menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk bertemu dengan para investor dan menjalin kerja sama. Apalagi, selain karya, dalam TA mahasiswa ini juga memberi penjelasan secara lengkap tentang peluang dan tantangan ketika menggeluti usaha itu. ”Kami ingin para mahasiswa tidak hanya bisa membuat brand sebuah produk,tapi juga menjadi pebisnis,” tegasnya. (lukman hakim/koran si)(//rhs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar